Minggu, 20 Januari 2013

Kesalahan Manusia atau Bencana Alam...???

Lumpur Lapindo


Inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekologi.

Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau lebih dikenal sebagai bencana Lumpur Lapindo, adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong,Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006. Semburan lumpur panas menyebabkan rusaknya ekosistem seperti tergenangnya pertanian, permukiman dan perindustrian  serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.



Bencana lumpur lapindo ini terjadi karena keberhasilan teknologi  yang  melakukan aktivitas pengeboran minyak di sumur  eksplorasi gas yang secara berlebihan . Ketua tim penghentian lumpur panas dari Departemen Energi dan Sumber Mineral, Rudi Rubiadini seperti yang dikutip dari Kompas menyatakan “Hipotesa penyebab ke luarnya lumpur dari dalam sumur ke permukaan bumi adalah yang tidak terkendali  pengeboran yang dilakukan  Lapindo Brantas di sumur eksplorasi gas.” Tapi pihak Lapindo menyatakan bahwa gempa di Yogyakarta pada tanggal 25 Mei 2006 adalah penyebabnya. Lokasi semburan merupakan kawasan permukiman penduduk dan sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di JawaTimur.

Ketika semburan terjadi paetama kali merupakan semburan kecil saja tapi lama kelamaan menjadi besar yang tadinya 5000 meter per kubik  per hari menjadi 50.000 – 126.000 meter per kubik  per hari sehinnga akan dibuang tidak hanya air dari lumpur akan tetapi keseluruhan lumpur panas yang ada disekitarnya.

Kandungan zat kimia yang terdapat pada lumpur lapindo

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya mencoba mengulturkan bakteri menggunakan lumpur sebagai media. Setidaknya ada delapan isolat bakteri yang mampu tumbuh pada media lumpur. Sejauh ini pengujian karakteristik bakteri itu dikategorikan dalam genus Bacillus. Di antara isolat bakteri, ada yang mempunyai kemampuan tumbuh baik dalam senyawa phenol. Senyawa phenol yang terkandung dalam lumpur relatif tinggi.


Senyawa phenol merupakan polutan yang sangat berbahaya. Pada pengolahan limbah lumpur aktif konvensional, mikroorganisme tidak mampu mendegradasi senyawa organik dari phenol  (Zn).

Karena kadar PAH (Chrysene dan Benz(a)anthracene) dalam lumpur Lapindo yang mencapai 2000 kali di atas ambang batas bahkan ada yang lebih dari itu. Maka bahaya adanya kandungan PAH (Chrysene dan Benz(a)anthracene) tersebut telah mengancam keberadaan manusia dan lingkungan:

• Bioakumulasi dalam jaringan lemak manusia (dan hewan)
• Kulit merah, iritasi, melepuh, dan kanker kulit jika kontak langsung dengan kulit
• Kanker
• Permasalahan reproduksi
• Membahayakan organ tubuh seperti liver, paru-paru, dan kulit

Hasil analisis logam materi



Dampak bagi masyarakat sekitar maupun aktivitas perekonomian di Jawa Timur adalah sebagai berikut :

-  Lumpur menggenangi desa-desa di kecamatan Porong dan sekitarnya hingga 6 meter, dan warga pun   
   dievakuasi  untuk diungsikan serta rusaknya areal pertanian dan rumah penduduk 

- Tidak berfungsinya sarana pendidikan, berhentinya aktivitas pabrik-pabrik, rusaknya sarana dan prasana 
   infrastruktur (jaringan listrik dan telepon) 
  
- Penutupan ruas jalan tol serta diberlakukannya sistem buka tutup yang menyebabkan kemacetan dan 
   menggangu jalur transportasi Surabaya-Malang dan Surabaya-Bayuwangi, serta kota lain dibagian timur 
   di pulau Jawa

- Terjadinya pengannguran karena aktivitas pabrik-pabrik yang tak beroperasi, para pegawai yang tak teramcam tak bekerja, pentani yang kehilangan lahan pertaniannya, para pertenak yang kehilangan hewan-hewan ternak mereka. Ini sangat merugikan perekonomian Indosesia karena berbagai usaha yang dilakukan untuk menanggulangi dampak dari luapan lumpur lapindo yang pastinya mengeluarkan dananyang tidak sedikit. 

Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi lumpur lapindo salah satunya adalah Metode Bola Beton

Dr. Bagus Endar Bachtiar Nurhandoko, Dr. Umar Fauzi dan Dr. Satria dosen dari Institut Teknolgi Bandung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) yang mengusulkan, Metoda bola beton ini yang bertujuan untuk mengurangi debit semburan lumpur, sehingga memperkecil volume semburan lumpur tersebut ujar Dr. Satria Bijaksana, wakil ketua tim metode insersi bola beton di ruang kerjanya (Kamis, 22/03).

Rencana awal dari metoda ini adalah memasukkan 1000 untaian bola beton kedalam pusat semburan lumpur, namun teknisnya dibagi dalam beberapa tahapan. Tahap yang pertama telah diselesaikan dengan memasukkan 374 untaian bola pada pusat semburan lumpur. Memasukkan untaian bola beton pertama (24/02) hingga untaian bola beton terakhir (16/03) yang kuantitas untaian bola beton yang dimasukkan tergantung dari keadaan cuaca. Tahap kedua direncanakan akan memasukkan bola beton sebanyak 500 untaian. 

Tidak hanya memasukkan bola beton, mengetahui geometri kawah dengan menggunakan sistem sonar, mengukur bagaimana bola beton tersebut jatuh, mengukur temperatur lumpur juga dilakukan untuk mengetahui sifat fisis dari lumpur. 

Namun usaha ini tidak berhasil karena memang luapan lumpur yang terus-menerus bertambah banyak setiap harinya dan upaya dengan menggunakan bla beton pun harus gagal karena mengalamami banyak kendala seperyi hujan, ketinggian tempat dan arah pergerakan angin ini selalu di monitoring, evalusiserta analisi dalam metode bola beton ini oleh tim isersi.

Upaya penanggulangan dengan menggunakan metode bola beton ini termasuk ke dalam Fase Modern karena puncak perkembangan teknik yang telah dicapai manusia (meskipun pada kasus lumpur lapindo ini belum berhasil tetapi manusia dapat menggunakan tekhnlogi dalam mengupayakan penanggulangan lumpur lapindo). Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa matematis alam, sehingga manusia mampu membangun suatu peradaban baru, yaitu peradaban mesin (dalam kasus ini manusia menemukan mesin yang berfungsi untuk menanggulangi lumpur lapindo). Ciri peradaban mesin diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional sebagai pengantar dan diciptakannya bahasa simbol yang satu, seragam, dan internasional yaitu bahasa "matemaika".

Sedangkan ditinjau dari segi tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya Metode Bola Beton termasuk ke dalam Teknologi Tinggi (Hi-tech). Suatu jenis tekhnologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru.

Karena makhluk hidup selalu berusaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya kebutuhan  dasar untuk hidup yang manusiawi sebagaian bersifat material., sebagian lagi bersifat non material. Kebutuhan dasar ini misalnya perlindungan hukum yang adil, pendidikan, pakaian, rumah, dan energi.

Bukakankah kita sering melihat di tayangan televisi atau membaca informasi tentang nasib korban lumpur lapindo yang menuntuk hak mereka atas kerugian yang mereka terima. Ini semata-mata hanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka. 

Banyak pihak yang berpendapat bahwa bencana lumpur lapindo adalah kesalahan PT Lapindo Brantas Inc tetapi karrena PT Lapindo Brantas Inc mengelak hal tersebut. Ini menjadi topik pembicaraan diberbagai kalangan. Agar tidak terjadi kesalan dalam penyampaian informasi siapa yang benar/salah dan yang paling penting adalah pertanggung jawaban ganti rugi kepada semua masyarakat yang dirugikan.

Informasi dari media mainstream milik Group Bakrie ternyata mampu mengarahkan upaya 
penyelesaian kasus ini. Kebijakan penamaan BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) adalah 
salah satu bentuk ‘kemenangan’  murmedia Group Bakrie yang intinya bencana lumpur lapindo adalah bencana alam karena pada tanggal 25 Mei 2006 telah terjadi gempa disekitar Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak heran, kemudian pola penyelesaian kasus ini pun hanya terfokus pada persoalan tanah dan rumah warga yang tenggelam. Sementara pemulihan hak-hak warga atas lingkungan hidup yang sehat, sosial, pendidikan, ekonomi dan kesehatan tidak dimasukan dalam skema penyelesaian kasus. 

Perlu sebuah perencanaan dan pengelolaan informasi yang matang dalam penanganan kasus 
bencana, utamanya bencana ekologi. Tanpa sebuah perencanaan yang matang, maka ketidakakuratan 
informasi akan terjadi. Dan dari ketidakakuratan informasi itulah akan berujung pada kesalahan pengambilan keputusan atau kebijakan 

Solusi 

PT Lapindo harus tetap bertanggung jawab sebagaimana mestinya karena meskipun ini terjadi karena bencana alam tetapi ini juga tidak lain karena kecerobohan yang menyebabkan terjadinya lumpur lapindo.

Pemerintah harus terus memantau situasi dan kondisi perkembangan lumpur lapindo dan pertanggung jawaban pihak-pihak terkait.

Bagi masyarakat yang menjadi korban lumpur lapindo percayalah "Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan QS.Al Insyirah : 6" dan "Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu beriman, QS Ali Imran : 139"
Nah jangan bersedih hati ya saudara-saudaraku...tetapalah bergantung pada Alllah..jangan meratapi kesidihan karena kehilangan harta benda..bekerja dan berusahalah agar dapat kembali menata hari ini..melupakan masa lalu (bencana lumpur lapindo) untuk masa esok yang bahagia.

Kesimpulan 

Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau lebih dikenal sebagai bencana Lumpur Lapindo, adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong,Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006.

Bencana lumpur lapindo ini terjadi karena keberhasilan teknologi  yang  melakukan aktivitas pengeboran minyak di sumur  eksplorasi gas yang secara berlebihan. Tetapi PT Lapindo Brantas mengelaknya dengan alasan ini terjadi karena bencana alam.

Dosen dari ITB menbuat metode bola beton sebagai salah satu usaha untuk menanggulangi luapan lumpur meskipun belum berhasil tetapi ini merupakan salah satu bukti Fase Modern dan Teknologi Tinggi (Hi-tech).

Bencana ini berdampak pada :

Ekologis (air, udara, dan tanah)
Ekonomi (tidak beroperasinya pabrik, bertambahnya pengangguran, jalur transportasi terganggu, dan lain-lain)
Pendidikan dan Kesehatan 

Sebenarnya sih..saya tidak setuju ini terjadi karena bencana alam karena alasan inilah yang digunakan pihak-pihak tertentu terbebas dari tanggung jawab. Tapi tidak usah mempersalahkan yang siapa yang benar dan sipa yang salah karena semua yang terjadi adalah Takdir Allah..mari kita tetap hidup berdampingan agar terciptanya ketenangan dan kerukunan..eeetttt tapi bagi pihak-pihak yang harus bertanggung jawab dalam kasus ini laksanakan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin yyaaa... :)



Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_lumpur_panas_Sidoarjo

http://www.satudunia.net/system/files/20111205_Firdaus-Cahyadi_Perang-Informasi-Lapindo.pdf

http://www.itb.ac.id/news/1507.xhtml

http://cahayou.wordpress.com/upaya-mengatasi-lumpur-lapindo/

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Research-11492-131633398-Abstract_id_en.pdf

http://books.google.co.id/books?id=Yg2nkcSqNSQC&pg=PA320&dq=dampak+lumpur+lapindo+terhadap+lingkungan+dan+masyarakat&hl=id&sa=X&ei=WPb7UNGiMsjYrQec4IDIBQ&ved=0CDgQ6AEwAw#v=onepage&q=dampak%20lumpur%20lapindo%20terhadap%20lingkungan%20dan%20masyarakat&f=false

http://books.google.co.id/books?id=Y_IDeqR1g80C&pg=PA19&dq=penyebab+terjadinya+lumpur+lapindo&hl=id&sa=X&ei=qvT7UKuOC8SmrAfUroGABw&ved=0CD0Q6AEwAw#v=onepage&q=penyebab%20terjadinya%20lumpur%20lapindo&f=false











^^Terimakasih telah membaca blog saya..kapan-kapan baca lagi yaa^^